Normalnya, feses atau tinja memang tidak boleh dikonsumsi kembali. Walaupun begitu, beberapa jenis hewan mencerna kembali kotoran mereka untuk mendapatkan manfaat kesehatan. Belakangan, para ilmuwan juga mulai mengembangkan teknologi pengolahan feses manusia menjadi bahan makanan untuk solusi krisis bahan pangan global di masa depan. Jauh sebelum itu, berbagai makanan tradisional yang dibuat dari campuran kotoran binatang sudah lebih dulu dikenal, misalnya arak dan kopi. Mungkin bagi sebagian besar orang terdengar menjijikkan. Tetapi nyatanya tak sedikit orang yang bersedia membayar mahal untuk mendapatkan makanan dan minuman dari feses ini.
Kopi Luwak adalah salah satunya. Sudah bukan rahasia lagi kalau kopi ini merupakan salah satu kopi termahal di dunia. Namanya bahkan sudah mendunia, begitu juga dengan proses pembuatannya. Kopi ini dibuat dari biji kopi yang sudah keluar dari saluran ekskresi luwak. Luwak hanya memakan buah kopi yang sudah matang. Selain itu, biji kopi yang tidak tercerna sempurna diyakini sudah mengalami proses fermentasi oleh enzim pencernaan di dalam usus luwak dan menjadi lebih enak lagi jika diolah menjadi kopi. Tak heran jika harga per kilogram kopi luwak bisa mencapai jutaan rupiah.
Selain Kopi Luwak, masih ada makanan yang terbuat dari bahan dasar kotoran manusia atau hewan seperti teh hujau dari kotoran panda, ttongsul, poopperoni, shellac, kopi Black Ivory, dan steak kotoran manusia.