Google glass, seperti julukannya, teknologi yang dikembangkan oleh Google ini ternyata dapat membantu penderita autisme dalam meningkatkan kemampuan mereka bersosialisasi. Seperti yang diketahui, penyandang Autisme Spektrum Disorder (ASD) memiliki gangguan dalam bersosialisasi. Namun, terdapat penelitian yang mengemukakan bahwa perangkat google glass ini dapat melatih penyandang autisme dalam membaca emosi pada wajah seseorang.
Melansir dari laman South China Morning Post, perangkat Google Glass ini dapat digunakan sebagai alat bantu terapi bagi penyandang autisme.
Pendiri Proyek Kacamata Autisme, Catalin Voss mengatakan bahwa tidak cukup banyak tenaga terapis yang tersedia untuk membantu penyandang autisme. Hadirnya kacamata ini diharapkan dapat membantu mereka. Setidaknya untuk meningkatkan kemampuan penyandang autisme dalam berinteraksi dan memahami emosi yang tersampaikan dalam wajah seseorang.