Dilansir dari momjunction.com, sifat keras kepala pada anak bisa muncul karena faktor genetik, bisa juga karena perilaku dapatan (acquired behavior). Anak keras kepala cenderung suka melakukan sesuatu karena inginnya sendiri, tak mau menuruti orang lain, dan selalu membantah bila diarahkan. Untuk menghadapi dan menangani anak yang keras kepala ini, ada 4 tips dan cara yang bisa kita coba.
Jangan langsung mendebatnya. Komunikasi harus dilakukan dua arah. Anak yang keras kepala punya kecenderungan suka berdebat dan merasa dirinya paling benar. Dia pun bisa makin berontak dan ngeyel kalau kita langsung menebatnya. Coba dengarkan dulu perkataannya. Dengarkan alasannya, baru setelah itu kita bisa mengajukan cara dan memberi arahan yang bisa diterima oleh logikanya.
Lalu beri pilihan. Anak bisa memiliki cara berpikirnya sendiri dan tak suka disuruh-suruh. Sebagai contoh, kita menyuruh anak untuk tidur pukul 21.00 tapi dia selalu saja bilang, "Tidak!" Di sini kita bisa membujuknya dengan menawarkan pilihan, mau baca buku dongeng A atau buku cerita B. Begitu anak sudah bisa memberikan perhatiannya, kita akan lebih mudah untuk mengarahkannya dan memberinya intruksi.
Selanjutnya, mulai terlibat dengan aktivitasnya dan lakukan negosiasi.