Jika Anda jeli memperhatikan, senyuman menjadi hal yang hampir tidak terlihat di foto-foto zaman dulu. Di tahun 1852 misalnya, seorang gadis berpose untuk Daguerreotype, kepalanya sedikit dimiringkan, memberikan lensa penampilan yang stabil, percaya diri, dan tanpa senyuman. Dia selamanya tersimpan sebagai gadis yang sangat serius.
Bergaya di depan kamera, dengan kata lain, tidak berbeda dengan mengabadikan gambar Anda dalam lukisan. Foto lebih murah, cepat, dan berarti bagi mereka yang tidak pernah berkesempatan dilukis. Tapi, orang-orang nampaknya menganggapnya sesuatu yang serius sama halnya dengan melukis diri. Seperti lukisan diri, foto bertujuan untuk merekam seseorang yang tak lekang waktu.