Lini ekonomi kreatif mulai digadang secara menjanjikan beberapa tahun belakangan, terlebih, Indonesia diklaim memiliki potensi besar di bidang ini. Hal itu terbukti dengan adanya rencana membangun pusat ekonomi kreatif. Tak tanggung-tanggung, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan membangun pusat tersebut sejenis Silicon Valley di Amerika Serikat dengan nama Bekraf Creative District pada tahun 2020 mendatang. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Bekraf Triawan Munaf yang mengatakan jika lokasi tersebut tak akan jauh dari Jakaarta.
"Itu cita-cita presiden, punya kota kreatif yang terpadu untuk menarik pelaku ekonomi kreatif dari Jakarta dan kota-kota lain ke sana. Saya belum bisa bilang kotanya, nanti dijadikan tanah spekulan," ucap Triawan. Masyarakat pun disebut bisa menempuh wilayah kreatif tersebut kurang lebih satu jam dari Jakarta. Bekraf pun akan bekerja sama dengan BUMN dalam membangun pusat ekonomi kreatif, melansir CNN Indonesia.
"Lahannya sudah siap, insyaallah ada 5 ribu hektare (ha) yang terpisah-pisah," tutur Triawan. Ia membagi lahan itu untuk enam sektor, seperti fahsion, kriya, film, musik, dan gim (games). Triawan belum bisa memastikan berapa luas lahan yang akan diberikan untuk masing-masing sektor karena pengkajiannya dianggap belum rampung 100 persen.
"Jadi di wilayah yang sama nanti ada yang dapat 1.000 ha lalu 600 ha," jelasnya. Nantinya, pusat ekonomi kreatif itu juga akan dilengkapi denagn hunian, sekolah dan property lain demi menunjang kehidupan masyarakat wilayah tersebut. Hal ini juga untuk mendorong pelaku ekonomi kreatif pindah ke pusat yang ditentukan pemerintah tersebut.