Perawatan jerawat dari luar juga harus diseimbangkan dengan memperhatikan tiap asupan yang kita konsumsi sehari-sehari. Sebab, faktor penyebab jerawat juga bisa berasal dari dalam. Sebuah studi dari The Clinical and Aesthetic Dermatology, sebagaimana dikutip dari US National Library of Medicine National Institutes of Health, menyebutkan adanya keterkaitan antara makanan dengan jerawat, khususnya produk olahan susu, juga pola diet high glycemic. Jadi, bagaimana diet yang tepat untuk atasi jerawat? Mari fokus pada apa yang sebaiknya dimakan dan mana yang sebaiknya dihindari.
Glycemic index (GI) adalah ukuran di mana makanan diberi peringkat sesuai pengaruhnya terhadap kadar gula darah. Hasil studi menunjukkan bahwa diet rendah glycemic dapat mengontrol pelepasan hormon androgen yang merupakan salah satu penyebab utama jerawat. Contoh makanan low glycemic: gandum utuh, beras merah, ubi jalar, kacang-kacangan, wortel, brokoli, tomat, jamur, paprika merah, kelapa, kiri, jeruk.
Lalu omega-3 asam lemak. Studi yang dipublikasikan di Lipids in Health and Disease menemukan bahwa omega-3 asam lemak adalah antiinflamasi, dan diet yang mengandung omega-3 efektif untuk menuruni tingkat keparahan jerawat. Contoh makanan yang mengandung omega-3 asam lemak: ikan salmon, makarel, sardin, minyak hati ikan kod, tiram, kaviar, chia seeds, kedelai.
Terakhir adalah vitamin A, D, dan E.