Trauma terus berlanjut bahkan setelah seseorang meninggalkan hubungan yang beracun. Mengalami pelecehan dapat memiliki efek yang sangat merugikan pada kesehatan mental, emosional, dan bahkan fisik. Bagi banyak orang, meninggalkan hubungan yang penuh kekerasan tampaknya mustahil karena mereka mencintai pasangannya, mengharapkan mereka untuk berubah. Begitu seseorang menemukan kekuatan untuk pergi meninggalkan pasangannya, ia diliputi oleh emosi, baik positif maupun negatif.
Awalnya, mereka mungkin merasa seolah-olah telah dibebaskan karena tidak lagi harus menghadapi kritik, kontrol, penilaian, manipulasi, dan segala bentuk pelecehan lainnya. Namun, perasaan kebebasan dan kebahagiaan seringkali hanya bertahan sementara. Berikut ini beberapa trauma yang paling sering dialami seseorang yang mengalami pelecehan.
Tak lama setelah perasaan senang dan lega pada awal, seseorang mungkin mulai merasakan kesedihan dan rasa bersalah atau kemarahan dan kebencian. Memiliki kebebasan dan kendali atas hidup akan membuka mata mereka dan membuat mereka melihat betapa pelecehan telah memengaruhinya. Ketika dihadapkan dengan kesadaran ini, mereka akan mulai merasakan kemarahan dan kebencian yang hebat karena tidak akan dapat percaya bahwa orang yang mencintainya, telah melecehkan dengan begitu kejam. Di sisi lain, beberapa orang mungkin merasa sedih dan bersalah jika orang yang mereka tinggalkan adalah teman seumur hidup atau bahkan anggota keluarga. Mereka akan merasa sangat sakit dan harus mengingatkan diri sendiri tentang pelecehan yang mereka alami.