Salah satu gangguan seksual yang berkaitan dengan faktor psikologis adalah fetish. Dalam hal ini, fetish adalah gangguan ketertarikan seksual yang intens pada benda mati atau bagian tubuh yang secara umum tidak dipandang sebagai bagian dari organ seksual. Sebenarnya, pada beberapa tingkat fetish masih termasuk ciri normal pada seksualitas manusia. Namun jika gairah fetish mulai mengganggu fungsi seksual atau kehidupan sosial seseorang maka dapat dikategorikan sebagai gangguan.
Meskipun termasuk jarang dibahas dalam masyarakat, fenomena fetish seksual ini tidak sedikit terjadi. Sehingga informasi mengenai gangguan seksual ini perlu diketahui dan dipahami oleh masyarakat. Dengan begitu akan terbangun kesadaran masyarakat untuk memperhatikan kesehatan seksual dengan baik. Hal ini juga bisa meminimalisir terjadinya penyimpangan sosial yang ada di masyarakat.
Seperti yang telah disebutkan, fetish adalah gangguan ketertarikan seksual intens pada benda mati atau bagian tubuh yang secara umum tidak dipandang sebagai bagian dari organ seksual. Selain dipengaruhi oleh faktor psikologis seseorang, orang yang mempunyai kondisi ini juga mendapatkan gangguan secara klinis.
Istilah "fetisisme" berasal dari kata Portugis feitico , yang berarti "daya tarik obsesif." Sebagian besar orang tentu mempunyai ketertarikan tersendiri dengan bagian tubuh non genital, atau organ tubuh selain bagian intim. Sehingga pada tingkat tertentu fetish merupakan fenomena normal yang hampir dimiliki oleh setiap manusia. Namun pada gairah fetish yang mengganggu fungsi seksual dan kehidupan sosial seseorang, dikategorikan sebagai gangguan seksual.