Kucing dikenal sebagai hewan peliharaan yang mencintai kebersihannya, meskipun jarang menyentuh air. Tapi hal yang sama tidak berlaku untuk kotak pasirnya. Jika mulai berbau lebih menyengat daripada biasanya atau ada perubahan mendadak lainnya, bisa jadi ada kaitannya dengan gangguan kesehatan atau pola makannya.
Bakteri dan Parasit
Sulit untuk mengetahui apa saja yang dimakan oleh kucing, apalagi jika cukup banyak menghabiskan waktu di luar ruangan. Infeksi bakteri Salmonella atau E. Coli dapat menyebabkan peradangan, gangguan sistem pencernaan, diare, dan bau kotoran yang menyengat. Selain bakteri, parasit seperti Trichomonas dan Coccidia dapat menyebabkan sakit perut, diare kronis, dan kotoran yang berbau busuk. Segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan perawatan yang tepat, misalnya memberi antibiotik.
Gangguan Pencernaan
Kucing rentan mengalami gangguan pencernaan, misalnya lemak atau pati yang tidak dapat tercerna dengan baik. Hal ini menyebabkan masalah pada sistem pencernaannya dan menyebabkan bau tak sedap pada kotorannya. Selain itu, obat yang diberikan pada hewan peliharaanmu seperti penghilang rasa sakit dapat memicu perubahan dalam keseimbangan kimiawi alami, salah satunya kotoran anabul jadi berbau lebih kuat.