Pernahkah kamu mencoba menasihati temanmu untuk meninggalkan pasangannya karena pasangannya sudah melakukan tindak kekerasan dalam hubungan? Kamu melakukannya karena peduli dan kasihan pada temanmu, tapi yang terjadi malah temanmu itu masih membela pasangannya karena alasan masih cinta.
Menasihati orang yang sedang jatuh cinta memang tak mudah. Apalagi ketika kita mencoba untuk menyelamatkan teman dari toxic relationship tapi dia memilih bertahan hanya karena masih sayang. Jika pendekatan kita salah, menasihati orang yang sedang jatuh cinta bisa mendatangkan sejumlah masalah.
1. Dituduh Merusak Kebahagiaan
Melansir laman timesofindia.indiatimes.com, berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kinsey Institute ditemukan bahwa otak seseorang yang baru saja mengonsumsi kokain tampak sama dengan otak seseorang yang sedang jatuh cinta. Hal ini terjadi karena meningkatnya kadar hormon dopamin yang tinggi yang membuat seseorang jadi dibanjiri perasaan bahagia. Tidak heran bahwa orang yang jatuh cinta itu bawaannya bahagia terus.
Bila kita tiba-tiba menasihati orang yang sedang jatuh cinta dengan pendekatan yang salah, kita bisa dituduh merusak kebahagiaannya. Dianggap terlalu ikut campur. Padahal niat kita menasihatinya, misalnya, adalah agar dia terhindar dari masa depan yang buruk bersama pasangan yang posesif.
2. Ikut Disalahkan jika Ada Masalah yang Muncul pada Hubungan Mereka
Orang yang sedang jatuh cinta memang seperti berada di dunianya sendiri. Kita tak bisa langsung begitu saja ikut campur dalam urusan dan hubungan mereka. Kalau kita sok menasihati hubungan mereka lalu ada yang salah dalam hubungan mereka, bisa-bisa kita ikut terseret dan disalahkan. Wah, bakal bikin tambah pusing saja kan.
3. Ikut Terseret dalam Drama Hubungan Mereka