Ketika orang menikah, mereka biasanya mengharapkan kehidupan yang bahagia di depan dengan pasangan mereka, penuh cinta dan tawa. Jarang sekali mereka berpikir tentang pernikahan mereka yang gagal dan penuh kekerasan. Untuk menghindari hal ini, pasangan melakukan upaya yang diperlukan agar pernikahan menjadi luar biasa. Namun, terlepas dari semua ini, banyak pernikahan gagal. Hal-hal menjadi lebih buruk ketika itu karena pasangan yang kasar. Jika Sahabat Fimela bertanya-tanya mengapa ini terjadi, berikut adalah alasan terjadinya pelecehan dan kekerasan pasangan dalam pernikahan.
1. Pikiran yang Rumit
Dalam hubungan yang penuh kekerasan, pertengkaran sering menyebabkan pelaku mengalami serangkaian pemikiran yang benar-benar merusak orang lain. Selama pertengkaran pernikahan yang sederhana, pelaku mulai berpikir bahwa orang lain tidak menghormati mereka. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa mereka tangani. Mereka mulai berpikir bahwa mereka perlu melakukan sesuatu agar mereka tidak terlihat lemah. Begitu ini terjadi, tidak ada jalan untuk kembali dan kekerasan akan segera terjadi.
2. Ketidakmampuan untuk Mentolerir Disakiti
Sulit bagi semua orang untuk disakiti oleh orang yang kita cintai dan telah berkomitmen untuk hidup kita. Namun, hidup dengan seseorang, berbagi stres sehari-hari dan kesulitan tak terduga pasti akan menyebabkan terluka dan kecewa. Dalam kasus pelaku, mereka tidak bisa mentolerir kesalahan. Orang-orang ini menunjukkan perilaku kasar dan bereaksi terhadap rasa sakit dengan menimbulkan rasa sakit pada orang lain.
3. Tumbuh dalam Keluarga yang Kasar
Banyak pelaku kekerasan memiliki trauma masa kecil dalam sejarah pribadi mereka. Demikian pula, banyak korban pelecehan pasangan juga sering berasal dari keluarga yang dinamikanya beracun dan penuh dengan kekerasan psikologis atau fisik. Dengan cara itu, baik suami maupun istri secara tidak sadar menganggap pelecehan pasangan dalam pernikahan sebagai hal yang normal, bahkan mungkin sebagai ungkapan kedekatan dan kasih sayang.