Survei yang serupa dilakukan oleh the American Psychological Association’s Stress pada remaja usia sekolah menengah atas (SMA). Dinemukan bahwa para remaja tersebut rata-rata memiliki tingkat stres di atas orang dewasa.
Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan karena masalah stres ini bisa merambat ke berbagai hal lain. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui sejumlah hal yang rentan menjadi penyebab terjadinya stres pada anak.
Secara umum, berbagai hal yang terjadi di sekitar kehidupan mereka bisa menjadi penyebab terjadinya stres pada anak dan remaja. Berikut sejumlah hal yang bisa menjadi penyebab munculnya stres pada anak dan remaja.
1. Tuntutan Akademik yang Lebih Tinggi
Pada pendidikan saat ini, walau tidak diwajibkan, tetapi tuntutan sudah cukup tinggi bagi anak usia Taman Kanak-Kanak (TK). Pada saat ini, anak usia TK biasanya sudah diajari baca, tulis, dan hitung baik oleh sekolah maupun keluarga.
Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Boston University School of Medicine, saat ini, anak-anak usia tersebut setidaknya memiliki pekerjaan rumah yang membutuhkan waktu sekitar 25 menit. Sedangkan untuk anak kelas satu dan dua sekolah dasar mendapatkan PR dua sampai tiga kali dari jumlah yang direkomendasikan.
Studi yang serupa dilakukan oleh the University of Virginia, dalam kurun waktu 1998-2015, waktu yang dibutuhkan anak TK untuk belajar membaca meningkat sebesar 25 persen. Sedangkan penurunan drastis terjadi pada pendidikan seni,musik, dan fisik.
2. Kurangnya Waktu Bermain
Beberapa kegiatan anak seperti olahraga, seni, ataupun musik sebenarnya membantu anak untuk terhindar dari stres. Sandra Hassink, presiden dari American Academy of pediatrics menyarankan bahwa penting bagi orang tua untuk memberikan mereka pengaturan waktu yang lebih longgar.
Perhatikan porsi kegiatan yang harus diberikan kepada anak. Karena jika terlalu banyak kegiatan yang mereka lakukan, terutama terkait dengan pelajaran, mereka bisa menjadi kewalahan dan mulai mengalami stres.
Hal yang harus orang tua perhatikan adalah jadwal istirahat yang cukup bagi anak. Karena sebagian anak-anak masih belum bisa mengatur diri, kapan untuk istirahat.
3. Terlalu Sering Terpapar Informasi yang Tak Seharusnya
Kemajuan teknologi pada saat ini termasuk penggunaan gawai yang cukup lama membuat anak mudah terpapar berbagai informasi. Sayangnya, tak semua informasi yang mereka dapat ini merupakan hal yang layak mereka konsumsi.
Banyak anak yang tanpa sengaja mengakses informasi yang sebenarnya tidak diperuntukkan untuk mereka. Terlebih berbagai unsur kekerasan, kompleksitas hubungan percintaan dewasa yang dikemas sebagai hiburan, memunculkan rasa ingin tahu dan pengaruh bagi pemikiran mereka.
Hassink menyarankan agar para orang tua memperhatikan isi hiburan yang ditonton oleh anak-anak mereka. Memastikan isi tontonan yang sesuai untuk anak bisa sangat bermanfaat dalam mencegah terjadinya masalah lebih jauh.