Serangan jantung adalah salah satu penyakit yang sering kali membunuh seseorang secara tiba-tiba. Sebenaranya, serangan jantung dapat dicegah dengan makan makanan yang sehat dan olahraga teratur. Namun mengutip Everyday Health, beberapa kebiasaan dapat merusak usaha itu dan memicu serangan jantung. “Sejumlah aktivitas yang tidak dipikirkan dua kali dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung,” kata Kevin R Campbell, ahli elektrofisiologi jantung di North Carolina Heart and Vascular, UNC Health Care di Raleigh.
1. Duduk sepanjang hari
Mengutip Everyday Health, dibandingkan dengan orang aktif bergerak, mereka yang cenderung memiliki kebiasaan duduk selama 5 jam atau lebih sepanjang hari memiliki risiko serangan jantung 2 kali lipat. Hal itu menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Januari 2014 di American Heart Association (AHA), jurnal "Circulation: Heart Failure". Jika pererjaanmu mengharuskanmu untuk duduk sepanjang hari, dianjurkan kamu untuk berdiri, berjalan-jalan sedikit selama 5 menit setiap jam. Perubahan kecil dalam rutinitas tersebut bermanfaat untuk melindungi diri terhadap efek negatif tubuh yang tidak banyak bergerak, seperti:
2. Terlalu banyak minum alkohol
Mengutip Everyday Health, minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan:
Semua kondisi tersebut meningkatkan risiko penyakit jantung. AHA melaporkan bahwa minum alkohol berlebihan dapat mengganggu ritme jantung normal individu dan menyebabkan gagal jantung. Takaran minum alkohol berlebihan untuk pria lebih dari 2 gelas sehari dan 1 gelas untuk wanita. Tidak apa-apa untuk sesekali menikmati koktail atau segelas wine, tetapi kamu dapat melindungi jantung dengan tetap berpegang pada pedoman AHA.
3. Terlalu stres
Mengutip Everyday Health, kebiasaan stres memacu tubuh untuk melepaskan adrenalin, yang untuk sementara memengaruhi fungsi tubuhmu, yaitu:
Dr Campbell mengatakan bahwa seiring waktu, terlalu banyak stres dapat merusak pembuluh darah di jantung, meningkatkan risiko serangan jantung, dan stroke. Untuk meminimalkan efek berbahaya dari stres, AHA merekomendasikan hal berikut: