Dalam hidup ini kita akan dihadapkan pada orang-orang dengan berbagai macam karakter dan kepribadian. Kadang ketika kita sudah berusaha berbuat baik pada orang lain, ada saja orang yang menyakiti kita. Bahkan ada yang dengan perlakuan dan tindakannya menyakiti hati kita.
Menyikapi orang yang telah menyakiti diri, kita bisa mencoba sejumlah upaya untuk membantu kita tetap kuat dan tenang. Jadi, kita tidak makin stres atau tertekan dibuatnya. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba.
1. Fokus pada Membuat Nyaman Diri Sendiri
Saat hati kita terluka oleh orang lain, kita perlu fokus untuk memulihkan diri sendiri lebih dulu. Lakukan hal-hal yang bisa membuat kita nyaman. Kalau memang sedang butuh menjaga jarak darinya, lakukan saja. Kadang menjaga jarak bisa bantu hadirkan kenyamanan di dalam diri.
2. Tetap Bersikap Baik Secukupnya
Ya, tetap bersikap baik. Sebab memperlakukannya dengan jahat pun malah akan membebani diri sendiri. Jadi, mending tetap bersikap baik saja. Setidaknya bersikap baik secukupnya sesuai kebutuhan. Menyimpan amarah atau membalas dendam tak akan memperbaiki apa pun. Tak perlu membuang-buang energi melakukan hal yang tidak menyenangkan.
3. Ubah Perspektif
Mengutip buku The Comfort Book, Marcus Aurelius, seorang kaisar dan filsuf Romawi, berpikir bahwa jika kita merasa tertekan oleh sesuatu di luar, "deritanya itu bukan karena apa yang di luar itu, tetapi karena penilaian kita tentangnya; dan dalam hal ini kita punya kekuatan untuk mencabutnya setiap saat." Kita mungkin tak bisa mengubah orang yang telah menyakiti kita untuk langsung bersikap baik. Namun, kita bisa mengubah perspektif kita ke arah yang lebih positif. Misalnya, kita bisa coba menganggap orang yang telah menyakiti kita sebenarnya tak berniat buruk. Dengan demikian, kita bisa fokus untuk memulihkan diri dan bukan makin menyalahkan orang tersebut atau keadaan yang ada.