Banyak dari Anda yang kerap bertanya-tanya, mengapa film porno kerap disebut sebagai film biru?
Ungkapan ini sangat melekat dengan konten dewasa tersebut. Dalam sebuah obrolan pergaulan dan untuk menyamarkan tujuan, beberapa orang menggunakan istilah film biru.
Namun, tahukah Anda asal muasal dari istilah itu?
Dikutip dari laman Scoopwhoop.com, dahulunya, iklan film porno di sejumlah bioskop dicetak dalam poster berwarna putih dan biru.
Tujuannya agar tidak menarik perhatian banyak orang. Cara seperti ini disebutkan telah dipraktikkan di sejumlah tempat di dunia.
Cerita lain mengatakan, syuting film porno itu tidak mudah dibuat. Anggaran adalah masalah yang terbesar.
Jadi, pembuat film dan produser harus menggunakan cara yang lebih murah untuk produksi, terutama penggunaan gulungan hitam film.
Untuk gulungan film yang menghasilkan gambar berwarna akan sangat mahal. Oleh karenanya, dipilih gulungan film dengan kualitas rendah, sehingga gambar yang ditampilkan lebih berwarna kebiru-biruan.
Industri seks adalah industri terbesar dan paling menguntungkan di dunia, termasuk di antaranya prostitusi jalanan, klub yang berisi penari telanjang, telepon seks, dan pornografi.
13.000 video dewasa diproduksi setiap tahunnya, mengumpulkan lebih dari US$ 13 miliar dolar dalam bentuk laba. Sebagai perbandingan, Hollywood merilis 507 film dan hanya menghasilkan US$ 8,8 miliar.
Industri pornografi juga menghasilkan lebih banyak uang ketimbang gabungan dari The National Football League, The National Basketball Association dan Major League Baseball.