Bagi perempuan, sahabat adalah orang-orang yang penting untuk dimiliki dalam hidup. Sahabat seringkali menjadi sosok yang dipercaya selain keluarga dan pasangan, bahkan lebih. Namun apa jadinya jika memiliki sahabat yang suka berbohong?
Bagaimana jika ia adalah sahabat yang memiliki kepribadian menyenangkan, seru, baik dan perhatian tapi ternyata memiliki kebiasaan suka berbohong. Lalu apakah selama ini sikap yang ia tunjukkan selama ini bohong? Apakah kita harus meninggalkan atau bertahan dengannya? Begini cara menghadapi sahabat yang suka berbohong.
1. Mengapa dia berbohong?
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah ketahui apa alasan dia berbohong. Sangat mungkin ada alasan kuat mengapa seseorang berbohong. Bicaralah berdua saja dan berusaha untuk tidak menghakimi dia sebelum mendengar cerita lengkapnya. Bisa jadi dia punya alasan di balik semua kebohongannya, entah ingin terlihat mewah, ingin diterima di lingkungannya atau semacamnya. Minta ia sejujur mungkin karena kamu peduli padanya.
2. Seberapa besar kebohongan itu berefek buruk padamu?
Apakah kebohongan itu hanya berpengaruh pada kehidupannya atau justru juga memengaruhi kehidupanmu? Kamu perlu menganalisis hal ini. Kebohongan yang berdampak serius pada orang lain atau dirinya sendiri jelas akan mengkhawatirkan dan perlu dibicarakan secara terus terang. Jika dia membual tentang tempat-tempat yang belum pernah dia kunjungi untuk membuat orang terkesan, itu konyol tetapi tidak akan memiliki konsekuensi serius.
3. Bisakah kamu mempercayainya lagi?
Tanyakan pada dirimu sendiri, seberapa besar kamu bisa memercayainya lagi sebagai sahabat? Karena kebiasaannya berbohong mungkin akan memengaruhi rasa percayamu kepadanya. Akankah ia bisa dipercaya ketika kamu menceritakan rahasia? Jika dia saja mudah berbohong pada orang lain, bukan tidak mungkin suatu saat ia akan membohongimu. Kekhawatiran itu harus dipikirkan dengan serius. Jika kamu tahu bahwa umumnya dia bisa dipercaya, mungkin kamu bisa melanjutkan persahabatan dengannya.