home -> Lainnya -> Mengapa Bangunan Romawi Kuno Berusia Ribuan Tahun ...
29 September 2023 02:59

Mengapa Bangunan Romawi Kuno Berusia Ribuan Tahun Masih Kokoh Sampai Hari Ini?

Oleh serba_tahu dalam Lainnya pada March 04, 2023

Mengapa Bangunan Romawi Kuno Berusia Ribuan Tahun Masih Kokoh Sampai Hari Ini?

Roma kerap disebut Kota Abadi. Orang-orang Romawi kuno bangga dengan kota metropolitan mereka dan melihatnya sebagai puncak yang tak tergoyahkan. Gagasan ini juga dituangkan penyair seperti Virgil dan Ovid dalam karya mereka.

Sejumlah bangunan bersejarah era Romawi kuno masih berdiri tegak sampai hari ini. Salah satunya Pantheon di Roma, Italia.

Bangunan kuno tersebut masih menyimpan banyak rahasia, namun para peneliti baru saja mengungkap salah satunya.

Menggunakan kubah beton tanpa tulangan terbesar di dunia, Pantheon adalah salah satu prestasi arsitektur dunia kuno, dan prestisenya tetap ada hingga hari ini.

Lebih dari 2.000 tahun setelah kuil dibangun, bangunan megah dan struktur beton Romawi lainnya seperti Colosseum dan saluran air masih berdiri tegak.

Sebaliknya, beton modern dapat runtuh hanya dalam beberapa dekade. Jadi bagaimana orang Romawi kuno merancang bangunannya?

Menurut penelitian terbaru dikutip dari laman CNN, Minggu (8/1), orang Romawi Kuno memiliki campuran beton inovatif. Ada semacam bongkahan putih sederhana yang ditambahkan dalam campuran material yang dapat membuat beton saat ini lebih bertahan lama.

Campuran beton orang Romawi Kuno ini bisa "memperbaiki diri sendiri" ketika terkena air, menurut penelitian terbaru yang diterbitkan jurnal Science Advances, dikutip dari laman Haaretz.

Penelitian ini berdasarkan penelitian sebelumnya yang mengamati dermaga kuno dan pemecah gelombang untuk menunjukkan bahwa orang Romawi menambahkan abu vulkanik ke dalam adonan beton mereka sehingga beton menjadi sangat kuat, terutama saat bersentuhan dengan air laut.

Beton Romawi kuno mengandung butiran kecil kalsium putih, yang disebut klas kapur, yang awalnya tidak larut tetapi tetap terperangkap dalam bahan seperti batu.

“Sejak saya pertama kali meneliti beton Romawi kuno, saya selalu terpesona oleh fitur-fitur ini,” jelas ilmuwan dari MIT (Massachusetts Institute of Technology) Boston, Amerika Serikat dan ketua penelitian beton Romawi kuno, Profesor Admir Masic.

"Ini tidak ditemukan dalam formulasi beton modern," ujarnya.

Disclaimer: gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini.
Kirim Artikel
Lihat artikel yang unik atau menarik? Bagikan artikel tersebut ke banyak orang dengan mengirimkannya ke Portal Tahupedia. Senangnya berbagi bersama. Kirim Sekarang
  • Most Popular
  • Most Commented
  1. 1
    oleh fersisiliaanggi dalam Lainnya
  2. 2
    oleh sansan dalam Lainnya
  3. 3
    oleh deka dalam Lainnya
  4. 4
    oleh serba_tahu dalam Lainnya
  5. 5
    oleh deka dalam Lainnya
  6. 6
    oleh deka dalam Lainnya
  7. 7
    oleh deka dalam Lainnya
  8. 8
    oleh raffigibran dalam Lainnya
  9. 9
    oleh deka dalam Lainnya
  10. 10
    oleh serba_tahu dalam Lainnya
  1. 1
    oleh deka dalam Lainnya
  2. 2
    oleh deka dalam Lainnya
  3. 3
    oleh noviaji dalam Lainnya
  4. 4
    oleh rikzanovita dalam Lainnya
  5. 5
    oleh raffigibran dalam Lainnya
  6. 6
    oleh rikzanovita dalam Lainnya
  7. 7
    oleh rikzanovita dalam Lainnya
  8. 8
    oleh rikzanovita dalam Lainnya
  9. 9
    oleh rikzanovita dalam Lainnya
  10. 10
    oleh rikzanovita dalam Lainnya
Follow Us
© 2013 TahuPedia.com. Designed by Civira