Bisakah Bumi berhenti berputar? Dan jika bisa, apa yang akan terjadi?
Itu adalah pertanyaan Paul, bocah 12 tahun dari Aberdeen, Skotlandia.
Apa jawaban dari pertanyaan tersebut? Berikut penjelasannya, dikutip dari laman Space, Kamis (26/1).
Bumi telah berputar sejak kelahirannya, 4,5 miliar tahun lalu.
Bumi terbuat dari puing-puing yang tersisa saat matahari terbentuk dari runtuhnya awan materi yang sangat besar. Puing-puing yang kemudian menjadi Bumi itu berputar mengelilingi matahari.
Bumi terus mengelilingi matahari dan berputar setelah terbentuk dan akan terus berputar seperti ini untuk waktu yang lama.
Bumi berputar dengan tetap, sekali setiap 23 jam dan 56 menit. Selama waktu ini, Bumi juga bergerak sedikit lebih jauh pada orbitnya mengelilingi matahari, yang membutuhkan waktu satu tahun untuk menyelesaikannya. Artinya, ia perlu berputar sedikit lagi — selama empat menit — sampai menghadap matahari lagi. Artinya, satu hari di Bumi berlangsung selama 24 jam.
Alasan Bumi terus berputar adalah karena hampir tidak ada yang menghentikannya.
Bumi berputar di ruang angkasa, yang hampir kosong. Di luar angkasa, bahkan tidak ada udara yang dapat mendorong dan memperlambat putaran Bumi.
Namun, ada satu hal yang memperlambat putaran Bumi: bulan.
Gerak sisi bumi yang menghadap ke bulan tidak diimbangi dengan sempurna oleh gravitasi, begitu pula sisi bumi yang membelakangi bulan. Ketidakseimbangan ini menciptakan pasang surut laut yang membuat lautan menonjol di kedua sisi Bumi.
Saat Bumi berputar, tonjolan ini bergerak melintasi permukaan Bumi seperti gelombang, mendorong putaran Bumi. Ini memperlambat putaran Bumi. Artinya, hari Bumi bertambah satu detik setiap 50.000 tahun.